Dalam pertemuan dengan Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kepri yang didampingi oleh Dekan Fakultas Ekonomi UMRAH, Kamis(28/5) di Kantor Perwakilan BI Kepri di Batam, rektor UMRAH Dr. Agung Dhamar Syakti juga menyampaikan kepada BI, ada sebuah kemungkinan untuk mengembangkan program studi yang tidak mainstream dengan bekerjasama dengan Perancis, yaitu Intelligence Economic Islands.
“Yaitu bagaimana memanfaatkan potensi ekonomi dari pulau-pulau kecil untuk kemaslahatan” ujar Rektor.
Dr. Agung kemudian menjelaskan bahwa Intelligence Economic Island ini adalah bagaimana menggali informasi sebanyak-banyaknya kemudian mengolah data dan Informasi menjadi sesuatu informasi yang strategis dan Kritis dalam pemanfaatan Ekonomi.
“Jadi lebih kepada pemanfaatan Data mining dan mengolah Data menjadi informasi yang kritikal dan strategis (Data Visualization) untuk pengembangan di suatu pulau-pulau kecil” Ujar Agung.
Menurutnya ini menarik, karena di Kepri kalau berbicara tentang pulau-pulau kecil, sebenarnya apa yang sangat bisa dikedepankan untuk memaksimalkan potensi ekonominya? Untuk menjawab ini perlu data mining (Penambangan atau penggalian Data) dari semua aktivitas ekonomi pulau-pulau kecil di dunia untuk dilihat trendnya seperti apa dan kemungkinan dilihat relevansi dengan pulau pulau kecil di Kepri serta memetakan apa komoditi unggulan wilayah suatu daerah.
Selain itu, di Fakultas Ekonomi juga dimungkinkan nanti untuk membuka Pascasarjana Financial Crime, yang bisa dikerjasamakan dengan Perancis dalam skema Double-Degree.
Program-program studi baru sangat mungkinkan untuk dibuka dengan karena Program Kampus Merdeka Kemdikbud memberikan peluang untuk itu. Syarat pembukaan prodi-prodi ini sangat mudah kalau UMRAH memiliki kerjasama dengan Kampus-kampus yang sudah establish di luar negeri misalnya dengan Aix Marseille University Perancis.
Hal ini juga sudah disampaikan dalam pertemuan dengan Bank Indonesia, dan responnya cukup baik. Tinggal bagaimana Fakultas Ekonomi UMRAH dapat mengambil peluang ini.(AP)