Menyoroti Alat Tangkap Tradisional di Kepulauan Anambas, Wahyu Hidayat. R Mahasiswa Manajemen FEBM UMRAH Kembali Membawa Prestasi Cemerlang Dengan Memenangkan Lomba Karya Tulis Ilmiah

Tanjungpinang, 20 Januari 2025 – Wahyu Hidayat. R, mahasiswa manajemen FEBM UMRAH lagi-lagi meraih prestasi baru yang luar biasa dengan memenangkan Lomba Karya Tulis Ilmiah yang diselenggarakan oleh Yayasan Pendidikan dan Pengembangan Masyarakat (YPPM) Madani, bersama SKK Migas dan Harbour Energy. Lomba ini berlangsung dari 25 November 2024 hingga 25 Desember 2024, dan menarik perhatian banyak mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Dengan karyanya yang berjudul “Integrasi Teknologi dan Tradisi: Modernisasi Bagan sebagai Alat Tangkap Tradisional dalam Mendukung Produktivitas Perikanan di Kepulauan Anambas”, Wahyu berhasil menonjol di antara puluhan mahasiswa yang berpartisipasi, mayoritas berasal dari Universitas Maritim Raja Ali Haji.

Mengenal Karya Wahyu Hidayat. R

Wahyu Hidayat. R, dalam karya tulis ilmiahnya, menyoroti bagan, alat tangkap tradisional penting di Kepulauan Anambas yang memanfaatkan cahaya lampu untuk menarik ikan dan cumi-cumi. Bagan terdiri dari kerangka kayu, drum plastik, jaring, dan lampu yang berfungsi menarik perhatian ikan pada malam hari. Wahyu mengusulkan modernisasi bagan dengan mengintegrasikan teknologi seperti radar, GPS, dan lampu LED hemat energi untuk meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan.

Selain itu, sistem kontrol otomatis juga diusulkan untuk mengurangi ketergantungan pada tenaga manusia dan meningkatkan produktivitas. Lomba ini diikuti oleh puluhan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi, dengan mayoritas peserta berasal dari Universitas Maritim Raja Ali Haji. Sebanyak 39 paper terpilih untuk mendapatkan bantuan pendidikan senilai Rp. 2.000.000. Wahyu bersyukur atas penghargaan yang diterimanya, yang juga mendapat perhatian dari pihak terkait yang melihat potensi besar dalam mengembangkan sektor perikanan dengan memadukan teknologi dan tradisi.

Bagan: Alat Tangkap Tradisional yang Memiliki Potensi Besar

Bagan di Kepulauan Anambas merupakan alat tangkap yang sudah digunakan selama bertahun-tahun oleh masyarakat nelayan setempat. Bagan berbentuk rumah apung ini dipasang di laut untuk menarik ikan mendekat dan menangkapnya menggunakan jaring. Keunggulan utama dari alat tangkap ini adalah kemampuan untuk menangkap ikan dalam jumlah besar dengan cara yang efisien dan berkelanjutan, tanpa merusak ekosistem laut. Namun, Wahyu percaya bahwa meskipun bagan sudah terbukti efektif, ada ruang untuk perbaikan melalui integrasi teknologi modern. Dengan memasukkan teknologi seperti sensor dan sistem pemantauan otomatis, Wahyu berharap dapat mengoptimalkan penggunaan bagan, mengurangi pemborosan sumber daya, dan memastikan keberlanjutan produksi perikanan yang ramah lingkungan.

Perjalanan Menuju Kemenangan

Perjalanan Wahyu menuju kemenangan dalam lomba ini didorong oleh semangat tinggi dan dedikasinya dalam melakukan riset tentang tradisi nelayan di Kepulauan Anambas serta penerapan teknologi untuk meningkatkan efisiensi alat tangkap tradisional. Wahyu berhasil menggabungkan tradisi dan teknologi dengan luar biasa, yang menjadi kunci keberhasilan karya ilmiahnya. Dalam wawancara, Wahyu mengatakan, “Karena saya hobi menulis artikel dan sudah beberapa kali menulis artikel jurnal bahkan sampai tembus Scopus, jadi saya rasa sangat sayang sekali jika saya tidak mengikuti lomba ini. Terlebih saya adalah mahasiswa asli dari daerah Anambas. Saya tahu betul bagaimana potensi kekayaan alam di Anambas.” Kemenangan ini tidak hanya membawa penghargaan pribadi, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat pesisir Anambas, dengan potensi modernisasi bagan untuk meningkatkan produktivitas perikanan dan menjaga keseimbangan ekosistem laut, sebagai langkah besar menuju perikanan yang lebih berkelanjutan di Indonesia.

Harapan untuk Masa Depan

Keberhasilan Wahyu ini diharapkan dapat membuka jalan bagi penelitian lebih lanjut dan penerapan solusi berbasis teknologi dalam sektor perikanan. Wahyu berharap karya tulisnya dapat dijadikan acuan dalam pengembangan industri perikanan yang lebih ramah lingkungan dan menguntungkan bagi masyarakat nelayan di Kepulauan Anambas dan daerah pesisir lainnya di Indonesia. Melalui prestasi ini, Wahyu Hidayat. R tidak hanya menunjukkan kualitasnya sebagai mahasiswa berprestasi, tetapi juga sebagai seorang peneliti yang peduli terhadap masa depan perikanan Indonesia. Karya ilmiah ini menjadi bukti bahwa teknologi dan tradisi bisa berjalan beriringan untuk menciptakan solusi yang lebih baik bagi masyarakat. Wahyu menambahkan, “Semoga generasi muda semakin ramai yang memiliki hobi menulis. Karena melalui karya-karya ilmiah kita bisa menjadi salah satu jalan untuk membuka new relation dan new achievement.

Artikel Lainnya