Green Leadership Camp: Bakti Lingkungan Hidup 2 “Mendorong Kepemimpinan Hijau Berkeadilan Sosial dan Ekologis”

Tanjungpinang, 20 Juni 2025 – Di tengah kompleksitas perubahan iklim dan krisis lingkungan yang kian mengkhawatirkan, Green Leadership Camp: Bakti Lingkungan Hidup 2 hadir sebagai jawaban atas kebutuhan mendesak akan kepemimpinan lingkungan yang berkeadilan sosial dan ekologis.

Kegiatan yang digagas oleh Zaidan Muharramain, mahasiswa Manajemen FEBM UMRAH sekaligus Menteri Lingkungan Hidup BEM KM UMRAH, ini merupakan tindak lanjut dari pengalaman Online riset ekologi di Salam Institute Cirebon dan program nasional Green Leadership Indonesia Kementerian LHK 2024. Didukung penuh oleh UKM MAHAPALA UMRAH dan LH Himpunan Mahasiswa Manajemen UMRAH, kamp ini berhasil menyatukan edukasi, aksi, dan pemberdayaan dalam satu rangkaian kegiatan selama tiga hari yang intensif dan inspiratif yang diikuti lebih kurang 60 peserta antar jurusan di UMRAH.

SINERGI TIGA PILAR: EDUKASI, AKSI, DAN PENGUATAN KOMUNITAS

Green Leadership Camp berupaya membentuk pemimpin muda yang sadar lingkungan dan mampu mendorong transformasi sosial. Kegiatan ini memadukan tiga pilar utama:

1. Pendidikan dan Pembekalan

Peserta mahasiswa dibekali dengan materi tematik seperti:

  • Mitigasi Perubahan Iklim
  • Pengantar Ekologi Sumber Daya Kelautan & Konservasi
  • Ekowirausaha dan Kepemimpinan Hijau
  • Politik Ekonomi Lingkungan & SDA

Sedangkan masyarakat pesisir, khususnya remaja Desa Pengudang, diberdayakan melalui:

  • Sosialisasi Herbarium dan Ecoprint
  • Edukasi Pertolongan Air dan Penanganan Kecelakaan Laut dan bantuan Safety Nelayan

2. Aksi Konservasi dan Sosial

Menjawab urgensi pemulihan pesisir, peserta menanam 500 bibit mangrove Rhizophora dan melakukan aksi bersih pantai, bertepatan dengan peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025. Sebagai bentuk solidaritas sosial, kegiatan juga diisi dengan pembagian paket sembako kepada masyarakat yang telah diverifikasi melalui Pemerintah Desa Pengudang.

3. Kolaborasi Lintas Sektor

Kegiatan ini didukung oleh berbagai mitra strategis, antara lain:

  • Pemerintah Desa Pengudang
  • Polres Bintan
  • BP Kawasan Perdagangan dan Pelabuhan Bebas Bintan
  • BPDAS Sei Jang Duriangkang
  • Basarnas Tanjungpinang
  • Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau

Pada hari pertama, peserta disambut dengan materi dari Iwan Winarto terkait mitigasi iklim dan langsung dilanjutkan dengan penanaman mangrove. Hari kedua diisi dengan workshop pembuatan herbarium dan ecoprint oleh anggota muda Mahapala UMRAH, serta diskusi tentang ekologi, politik lingkungan, dan kewirausahaan hijau.

Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Bintan, Suprapto, S.T., juga hadir sebagai narasumber membawakan materi politik lingkungan. Malamnya, peserta diajak menonton film dokumenter AFSYA: Membela Hutan Adat sebagai refleksi dan pengayaan perspektif.

Hari terakhir ditutup dengan aksi beach cleaning serta pelatihan darurat air oleh BASARNAS, dan diakhiri dengan seremoni penutupan serta pembagian sembako untuk masyarakat.

SUARA-SUARA DARI AKAR RUMPUT

Presiden Mahasiswa BEM KM UMRAH *Randi Febriandi* menyampaikan apresiasi mendalam atas terselenggaranya kegiatan Green Leadership Camp sebagai bentuk kepemimpinan ekologis dari mahasiswa untuk masyarakat:

“Green Leadership Camp ini merupakan wujud nyata komitmen mahasiswa UMRAH dalam mengawal isu-isu lingkungan dan keadilan sosial secara progresif dan solutif. Di tengah krisis iklim global, kita tidak boleh hanya jadi penonton. Mahasiswa harus menjadi motor perubahan yang berpihak pada lingkungan dan masyarakat akar rumput, khususnya di wilayah pesisir yang rentan. Kegiatan ini adalah refleksi dari cita-cita BEM KM UMRAH dalam menjadikan kampus sebagai pusat gerakan perubahan, bukan hanya dalam wacana, tetapi melalui aksi dan kolaborasi nyata.”

Zaidan Muharramain (Menteri Lingkungan Hidup BEM KM UMRAH):
“Green Leadership Camp bukan hanya kemah, tapi ruang pendidikan kesadaran lingkungan. Kami mengintegrasikan materi ekologi, politik, dan ekonomi lingkungan dengan aksi nyata seperti penanaman mangrove dan pelibatan masyarakat lokal.”

Phonik Mahardika (Ketua MAHAPALA UMRAH):
“Kepemimpinan hijau adalah tanggung jawab semua individu. Ini bentuk peran mahasiswa dalam menjawab tantangan degradasi lingkungan.”

Leonardo (Ketua HMJ Manajemen UMRAH):
“Kegiatan ini bukan hanya soal mencintai alam, tapi membentuk jiwa kepemimpinan yang sadar akan keberlanjutan lingkungan.”

Indrayani, S.Sos (Pj. Kepala Desa Pengudang):
“Kami bangga menjadi tuan rumah. Semoga para peserta membawa semangat konservasi ke lingkungan masing-masing.”

LANGKAH KECIL, DAMPAK BESAR

Green Leadership Camp membuktikan bahwa perubahan bisa dimulai dari langkah sederhana namun konsisten. Edukasi, aksi, dan kolaborasi adalah kunci mewujudkan cita-cita pembangunan berkelanjutan. Kegiatan ini menjadi titik tolak gerakan pelestarian lingkungan berbasis komunitas yang inklusif dan berkeadilan.

Artikel Lainnya